Postingan

Mitos, Metonimi dan Metafora pada Logo Grup Aespa versi 'Savage'

Gambar
KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN Diana Herfryta Sari (202146500762) Anisa Silfiana Putri  ( 202146500787 )   Logo Grup Aespa Versi 'Savage' Logo aespa 1st Mini Album 'Savage' ( source: https://pin.it/4VPrlqw ) Dalam kajian seni rupa desain, mitos, metonimi, dan metafora memiliki pengertian yang berbeda. Mitos merujuk pada narasi atau cerita tradisional yang memiliki nilai simbolis dan mitologis. Mitos dalam seni rupa desain sering digunakan sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan karya yang menggambarkan asal-usul, simbol-simbol, dan nilai-nilai budaya tertentu. Mitos dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau menciptakan ikonografi yang kuat dalam desain. Metonimi, digunakan untuk menggambarkan atau merepresentasikan suatu objek atau konsep dengan menggunakan elemen yang berkaitan secara langsung atau asosiatif. Metonimi dalam desain membantu menciptakan identitas visual yang kuat dan mudah dikenali untuk suatu entitas atau ide. Metafora, dalam seni rupa desain meliba

Analisis Mitos dan Pengalaman Estetis dari music video JVKE - golden hour

Gambar
[Kajian Seni Rupa Desain] Halo kembali lagi dengan saya Diana Herfryta. Masih bahas Semiotika nih, tapi kali ini pake teori Semiotika dari Roland Barthes. Sebelum lanjut emang apasih pengertian semiotika itu sendiri menurut Roland Barthes? Menurutnya, Semiotika adalah ilmu yang digunakan untuk memaknai suatu tanda, yang mana bahasa juga merupakan susunan atas tanda-tanda yang memiliki pesan tertentu dari masyarakat. Tanda di sini juga dapat berupa lagu, dialog, not musik, logo, gambar, mimik wajah, hingga gerak tubuh. Dengan kita menganalisis menggunakan teori S emiotika Roland Barthes ini kita  dapat menginterpretasikan dari segi makna yaitu dengan makna denotasi, konotasi se rta mitos . K arena teori Semiotika menurut barthes yaitu digunakan untuk memaknai sebuah tanda, tanda yang akan di analisis kali ini berupa lagu, di dalam lagu juga terdapat seni karena seni tidak hanya ada pada lukisan saja melainkan sekarang seni banyak terdapat pada musik video, lirik lagu. Hasil Analisis  Mi

Literature Review 20 Jurnal

Kajian Seni Rupa dan Desain Nama - Anisa Silfiana Putri  (202146500787) - Diana Herfryta Sari  (202146500762) TUGAS KELOMPOK REVIEW 20 JURNAL TEORI FERDINAND DE SAUSSURE JURNAL 1 Judul: Analisis Semiotika Strukturalis Ferdinand De Saussure pada Film “Berpayung Rindu” Objek: Tanda-tanda yang muncul dari film Berpayung Rindu Pendekatan: Metode deskriptif kualitatif yang difokuskan pada penanda dan petanda Analisis: Menampilkan beberapa adegan visual dan teks yang memiliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter Kesimpulan: Film ini tidak lepas dari kemampuan sutradara dalam membaaca situasi dan menyesuaikan dengan kondisi zaman   JURNAL 2 Judul: Interpretasi Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Hadist Liwa dan Rayah Objek: Sejarah Bendera Liwa dan Rayah Pendekatan: Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika dalam meninterpretasikan ulang simbol bendera Analisis: Bendera Liwa dan Rayah merupakan bendera yang digunakan Rasulullah SAW, namun benderanya tanpa tulisan kalimat tauhid

Abstrak Makna dan Unsur Desain Grafis pada Logo Grup Aespa Versi 'Savage'

Gambar
  Abstrak  Diana Herfryta Sari (202146500762) Anisa Silfiana Putri  ( 202146500787 ) R4J Analisis Semiotika  Roland Barthes  pada Logo Grup Aespa Versi 'Savage' Penelitian ini mengkaji mengenai logo Aespa versi 'Savage' sebagai logo produk dari perusahaan SM Entertainment. Penelitian ini menggunakan metode Kajian Pustaka  (studi literatur) dimana teknik yang digunakkan adalah mengumpulkan bahan bacaan dan literatur secara spesifik mengenai objek formal Desain Grafis Logo Aespa versi 'Savage' dan objek material Analisis Semiotika Roland Barthes . Analisisnya yaitu denotasi, konotasi, dan mitos.  Urgensi penelitian ini dilakukan untuk kebutuhan tugas mata kuliah Kajian Seni Rupa dan Desain, serta digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh desain logo yang ditampilkan terhadap kemajuan Aespa untuk mengubah pandangan masyarakat. M etodologi yang kami gunakan yaitu kualitatif deskriftif.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur desain grafis yang terda

Tugas 3 : Literature Review Pada Objek Desain

Gambar
[Kajian Seni Rupa Desain] Jurnal 1  Judul : Penerapan Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure dalam pertunjukan Kethoprak Ringkes Object  : Pertunjukan Kethoprak Ringkes [Teater] Pendekatan / Presfektif  : Metode pendekatan analisis Kualitatif  Analisis  : Analisis Sintagmatis - Pragmatik, Analisis Petanda dan Penanda, Analisis Semiotika Kesimpulan  :  Pementasan Kethoprak Ringkes dengan judul “Sampek Eng Tay (Korban Multikrisis)” sarat dengan pemaknaan yang tidak bisa dimaknai begitu saja hanya dengan mendengar bunyinya. Penggunaan berbagai kosakata melibatkan sistem tanda dengan semiotika Saussure. Dalam memahami konteks pertunjukan memang tidak hanya sebatas linguistiknya saja, harus seperti teori Barthes yang memungkinkan hingga pada signifikasi tataran kedua. Tetapi pada artikel ini pemaknaan yang diinginkan memang sebatas dialog saja. Adanya teori Saussure ini membantu pengkajian terhadap dialog pementasan teater. Tidak terbatas pada analisis signifikasi saja, melainkan juga sin

Tugas 2 : Menyimak dan Menyimpulkan Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramudita pada channel Youtube ISI Surakarta

Gambar
Hasil Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramudita   INOVASI BENTUK FIGUR KAYON WAYANG KULIT PURWA GAYA SURAKARTA Latar Belakang    Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertujunjukan dan sastra, tapi juga pada aspek bentuknya. Dalam perkembangannya seiring perkembangan zaman bentuk figur Kayon di Surakarta ini mengalami perubahan dan muncul berbagai ragam bentuk.  Pada tahun 1522M atau tepatnya pada 1443Saka yang diciptakan oleh sunan Kalijaga kemudian bentuk baru yang diciptakan oleh Sri Susuhunan Paku Buwono II dengan sengkalan memet gapura 5 rekening bumi atau bertempat pada tahun 1659 Jawa atau bertepatan dengan 1739 Masehi dan kemudian pada perkembangan bentuk diketahui pada tahun 1856 masehi ini ada koleksi dari museum di Belanda di mana bentuk figur kayon ini muncul isiannya dengan bentuk sakembaran harimau dan banteng atau macan dan banteng. Rumusan Masalah Bagaimana inovasi bentuk figur kayon dalam wayang kulit Purwa gaya Surakarta Mengapa ter